Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TAPAI DARI BERBAGAI BAHAN

(BERAS)

Mata Pelajaran IPA Biologi

“BIOTEKNOLOGI”

Kelas XII C

Disusun oleh :

1. Ahmad Muhibul Khoiri

2. Wahyu Faurus H

3. Agustin Dwi Rahayu

4. Chusnul Khotimah

5. Yessi Trisiana

Guru Mata Palajaran :

Ustdz. Ika

MADRASAH ALIYAH AL-ISLAM

Joresan Mlarak Ponorogo

Tahun 2011


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Berkat Rahmat-Nya, kami kelompok 2biologi kelas XII IPAbisa menyelesaikan laporan praktikum. Walau banyak kekurangan yang terdapat pada laporan ini, tapi besar harapan kami agar laporan ini bisa membantu menambahwawasan kita tentang bioteknologi, khususnya dalam pembuatan tapai.

Semoga laporan ini bisa di manfaatkan dalam proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Al-Islam Khususnya dan umumnya diseluruh sekolahan yang membutuhkan.semoga dapat bermanfaat.

Dalam pembuatan laporan ini. Yang kami ulai dengan percobaan pembuatan tapai, hanya bertujuan ibadah mencari ilmu,maka dari itu jika ada kesalahan tolong untuk di maafkan. Kritik dan saran pengoreksi dan juga pembaca akan sangat kami butuhkan, guna pembuatan laporan pada tugas-tugas selanjutnya,,,,,,


Ponorogo, 18 Februari 2011

Penulis

Masmoehib Elkhoir Al-Joresany


LAPORAN PEMBUATAN TAPAI BERAS


A. LATAR BELAKANG
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi diantaranya pengajaran bioteknologi. Pemanfaatan dari bioteknologi dapat menghasilkan suatu produk pangan melalui mikroorganisme lain. Salah satu contoh bioteknologi adalah pembuatan tapai melalui ragi.


B. TUJUAN

- Mempelajari cara pembuatan tapai dengan bantuan mikroorganisme dan membedakan hasil peragian pada berbagai bahan pembuatan tapai.

C. RUMUSAN MASALAH

  1. Mikroorganisme apa yang tersdapat pada ragi tapai?
  2. Mengapa kantong plastic yang telah diisi campuran bahan dan ragi harus ditutup rapat?
  3. Bahan Apakah yang paling enak d buat tapai? Mengapa?

D.ALAT DAN BAHAN

  1. Kompor
  2. Alat untuk menanak
  3. Baskom
  4. Plastik atau daun
  5. Kertas label
  6. Air
  7. Ragi tapai
  8. eras, Ketan, Singkong, Ubi
  9. Pisau

E. METODE KERJA

  1. Cucilah Beras, Ketan sampai bersih, kemudian tiriskan ! Kupaslah Ubi, Singkong, cuci sampai bersih.
  2. Kukus bahan tersebut hingga masak.
  3. Setelah masak, taruh dalam baskom dan tungu hingga dingin.
  4. Haluskan ragi ½ butir untuk 1 kg bahan, kemudian taburkan secara merata.
  5. Masukkan bahan yang sudah diragi dalam plastic atau daun, kemudian tutup rapat.
  6. Simpan dalam keadaan tertutup selama 2 hari.
  7. Setelah 2 hari, mintalah setiap anggota kelompok untuk mencicipi, kemudian suruh memberi nilai berdasarkan perasaan mereka.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. BIOTEKNOLOGI

· APAKAH BIOTEKNOLOGI ITU?
Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan, atau jaringan hewan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia. Saat ini telah dikembangkan berbagai penerapan bioteknologi, contohnya teknik rekombinasi gen, kultur jaringan, hidroponik, radiasi, dan inseminasi buatan.

· BEBERAPA DEFINISI:

· Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.

· Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan pelayanan jasa.

· Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.

· Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.

· Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.

· Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.

· PRINSIP YANG MENDASARI

1. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

· JENIS DAN MACAM BIOTEKNOLOGI

1. Bioteknologi konvensional (sederhana)
Makhluk hidup yang digunakan dalam bioteknologi konvensional belum mengalami rekayasa, jadi teknik dan pelaratannya yang digunakan masih bersifat sederhana. Biasanya bioteknologii konvensional digunakan dalam pembuatan makanan.


Nah dalam suatu kegiatan pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari bioteknologi konvensional yaitu biaya yang digunakan relatif murah, sederhana, pengaruh jangka panjang biasanya sudah diketahui, dan perbaikan genetik tidak terarah. Kekurangan dari bioteknologi konvensional yaitu tidak dapat mengatasi ketidaksesuaian genetik, hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya, dan memerlukan waktu yang relatif lama.


2. Bioteknologi Modern

Dari namanya saja sudah bioteknologi modern, jadi teknik dan peralatan yang digunakan pasti canggih. Biasanya dalam bioteknologi modern, makhluk hidup dapat direkayasa gennya.
Bioteknologi modern banyak kelebihanya bila dibandingkan dengan bioteknologi konvensional. Nah kelebihan bioteknologi modern yaitu perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah, dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik, dapat menghasilkan organisme yang sifatnya baru yang tidak ada pada sifat alaminya, dan hasil dari bioteknologi modern dapat diperhitungkan. Walaupun semua cara dan peralatan yang digunakan bersifat modern, bioteknologi modern terdapat kelemahannya, yaitu biasanya biaya yang digunakan dalam bioteknologi modern relatif lebih mahal, dan pengaruh jangka panjangnya belum diketahui jika menggunakan bioteknologi modern.

· PERANAN DAN IMPLIKASI HASIL BIOTEKNOLOGI

    1. Penerapan Bioteknologi dalam Produksi Bahan Pangan.
      Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi.
    2. Penerapan Bioteknologi di Bidang Pertanian.
      a. Tanaman Transgenik
      Rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia disebut tanaman transgenic. Tanaman transgenic yaitu tanaman yang telah disisipi gen bakteri. Contoh tanaman transgenic adalah tanaman kebal terhadap hama dan penyakit serta tanaman yang mampu mengikat nitrogen sendiri.
      1 . Tanaman Kebal Hama dan Penyakit
      2. Tanaman yang mampu mengikat nitrogen

b. mikroorganisme pembasmi hama tanaman
mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopestisida mikroba. Beberapa mikroba. Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut.
1. Bacillus thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu-kupu perusak
2. Bacillus populliae untuk mengatasi kumbang Jepang dengan menularkan “penyakit usu”
3. Bacolovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk membrantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang,serta kutu dan kumbang daun.

c. Beberapa contoh implikasi bioteknologi

1 Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri bioteknologi
2 Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
3 Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
4 ioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
5 Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
6 Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
7 Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur

· DAMPAK NEGATIVE BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

· UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP DAMPAK NEGATIVE BIOTEKNOLOGI

- Perlunya Peraturan yang mengatur dengan adanya bioteknilogi.

- Larangan pengembangan Bioteknologi yang mengancam keselamatan manusia.

- Memikirkan ulang keuntungan dan kerugia Bioteknologi


2. FERMENTASI

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Proses Fermentasi berlangsung

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Persamaan Reaksi Kimia
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin. Fermentasi tapai paling baik dilakukan pada kondisi mikro aerob. Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karena tergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alcohol menurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.
Tujuan fermentasi adalah menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik serta menurunkan zat anti nutrisinya.

G.ANALISA PEMBAHASAN

§ Jumlah kapang pada ragi berkisar dari 8 X 107 sampai 3 X 108/g, khamir 3 X 106 sampai 3 X 107/g dan bakteri kurang dari 105/g. Organisme yang menghasilkan tape dengan aroma baik adalah gabungan dari Amylomyces rouxii, Endomycopsis fibuliger dan Hansenula anoma. Untuk tape singkong yang adalah A. Rouxii dan E. Fibuliger.

§ Karena proses fermentasi memerlukan tempat hampa udara.

§ Bahan yang paling enak di buat tapai yaitu ketan dan ketela. Karena memiliki rasa gurih yang menjadikan tapai lebih harum dan manis.

Penelis Kelompok

Beras

Ketan

Singkong

Ubi Jalar

1





2





3





4





5





6





7





8






H. KESIMPULAN

Pembuatan tapai sangat erat hubungannya dengan bioteknologi. Karena dalam pembuatan tapai perlu bekerja mikrooranisme yang terkandung dalam ragi.pembuatan tapai merupakan contoh bioteknologi tradisional. Tapai juga memerlukan fermentasi yang tak sebentar. Tapai juga mempunyai keunggulan, diantaranra dalam kesehatan, bias menjaga kulit agar lebih muda. Tapi juga mempunyai kelemahan.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menajdi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alcohol dan asam organic.

Perubahan kadar alkohol selama penyimpanan dapat terjadi setelah dua hari dari 3% menjadi 5,2%. Namun demikian, jika tape disimpan pada suhu rendah (70C) fermentasi masih tetap berlangsung tetapi lebih lambat dan secara sensoris masih baik sampai dua minggu. Kombinasi A. rouxii dengan E. burtonii mampu mengurangi padatan total tape ketan sampai 50% dalam waktu 192 jam pada suhu 300C dan meningkatkan protein sampai 16,5 %, selain itu juga dihasilkan isobutanol, amil alkohol, dan isoamilalkohol.

Jumlah asam amino selama fermentasi mengalami penurunan, asam glutamat sebanyak 17,5 %, lisin 11 %, dan tirosin 9,8 %, sementara tiamin naik dari 0,04 mg/100 g menjadi 0,1 mg/100 g jika digunakan A. rouxii dan 0,12 mg/100g jika digabung dengan E. burtonii.


Read more

Bioteknologi dalam Pembuatan TAPAI

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

A. Latar Belakang
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi diantaranya pengajaran bioteknologi. Pemanfaatan dari bioteknologi dapat menghasilkan suatu produk pangan melalui mikroorganisme lain. Salah satu contoh bioteknologi adalah pembuatan tapai melalui ragi.


B. Tujuan

- Mempelajari cara pembuatan tapai dengan bantuan mikroorganisme dan membedakan hasil peragian pada berbagai bahan pembuatan tapai.

C. Rumusan Masalah

  1. Mikroorganisme apa yang tersdapat pada ragi tapai?
  2. Mengapa kantong plastic yang telah diisi campuran bahan dan ragi harus ditutup rapat?
  3. Bahan Apakah yang paling enak d buat tapai? Mengapa?

D.Alat dan Bahan

  1. Kompor
  2. Alat untuk menanak
  3. Baskom
  4. Plastik atau daun
  5. Kertas label
  6. Air
  7. Ragi tapai
  8. eras, Ketan, Singkong, Ubi
  9. Pisau

E. Metode Kerja

  1. Cucilah Beras, Ketan sampai bersih, kemudian tiriskan ! Kupaslah Ubi, Singkong, cuci sampai bersih.
  2. Kukus bahan tersebut hingga masak.
  3. Setelah masak, taruh dalam baskom dan tungu hingga dingin.
  4. Haluskan ragi ½ butir untuk 1 kg bahan, kemudian taburkan secara merata.
  5. Masukkan bahan yang sudah diragi dalam plastic atau daun, kemudian tutup rapat.
  6. Simpan dalam keadaan tertutup selama 2 hari.
Setelah 2 hari, mintalah setiap anggota kelompok untuk mencicipi, kemudian suruh memberi nilai berdasarkan perasaan mereka

Pengertian Tapai
Tapai merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya ada dua tipe tapai, tapai ketan dan tapai singkong. Tapai memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair.
Tapai sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehinnga harus segera dikonsumsi. Namun demikian jika disimpan dalam tempat yang dingin maka akan dapat bertahan selama dua minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yang asam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi.

Ragi Tapai
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk bulat pipih dengan diameter cm dan ketebalan 0,5 cm. Tidak diperlukan peralatan khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi rahasia di setiap pengusaha ragi.
Ragi dipanen setelah 2-5 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. Produk akhir akan berbentuk pipih kering dan dapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada faktor lingkungan yang dikendalikan. Mikroorganisme yang diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang dibuat pada musim hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama.
Keunggulan tapai
Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia.. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.



Kelemahan tapai
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
Proses pembuatan Tapei
Setelah melakukan penelitian selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologi khususnya yang kami teliti yaitu pembuatan tapei mengunakan ragi,kami dapat membahas tentang proses pembuatan tape singkong. Proses pembuatan tape singkong sebagai berikut:
Penyiapan Bahan Baku
Seleksi singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur optimumnya adalah 10 bulan jika lebih dari 12 bulan akan banyak seratnya. Singkong yang digunakan untuk pembuatan tape harus singkong yang baru dipanen karena singkong yang telah disimpan memberikan kualitas yang tidak diharapkan.
Pemasakan dan Pendinginan
Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yang lebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang setengah matang akan menghasilkan tekstur tapei yang lebih keras.
Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses. Pemasakan yang kurang akan merusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan. Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan menyebabkan kontaminasi.
Pengukusan singkong ilakukan dalam waktu 0,5 jam untuk melunakkan singkong dan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.


Peragian
Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau 10 gram per kilogram singkong yang digunakan.

Fermentasi dan Penyimpanan
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang bersih, dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan mencegah tejadinya kontaminasi.
Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih rendah dari 25˚C akan menghasilkan produk dengan kadar alcohol yang tinggi pada fermentasi 144 jam. Tapai dapat bertahan 2 – 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastic dan disimpan dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.



Read more

Bioteknologi Biologi

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia. Saat ini telah dikembangkan berbagai penerapan bioteknologi, contohnya teknik rekombinasi gen, kultur jaringan, hidroponik, radiasi, dan inseminasi buatan.


BEBERAPA DEFINISI:

Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiology dan ilmu keteknikan untuk mewujudkan aplikasi teknologi dari mikro-organisme, kultur jaringan dan bagian-bagian lainnya.

Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan pelayanan jasa.

Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.

Bioteknologi adalah tidak lebih dari sebuah istilah diberikan untuk sekumpulan teknik-teknik dan proses-proses.

Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.

Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.

Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme.

Rekayasa genetika adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke organisme lain.

Ciri utama bioteknologi:

1. Adanya agen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian


Perkembangan bioteknologi :
1. Era bioteknologi generasi pertama Þ bioteknologi sederhana.
Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

2. Era bioteknologi generasi kedua.
Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril. Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos

3. Era bioteknologi generasi ketiga.
Proses dalam kondisi steril. Contoh:
produksi antibiotik dan hormon

4. Era bioteknologi generasi baru Þ bioteknologi baru.

Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal

Read more

METABOLISME

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)

[Image]energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
[Image]klorofil [Image]glukosa
[Image](energi kimia)

Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm. 2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
[Image]enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.

Read more

REPRODUKSI SEL

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:


Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.

MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.

Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:

1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.

2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.

3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
ke kutub-kutub pembelahan sel.

4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.

Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-1b.jpg


Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS

Aspek yang dibedakan

Mitosis

Meiosis

Tujuan

Untuk pertumbuhan

Sifat mempertahan-kan diploid

Hasil pembelahan

2 sel anak

4 sel anak

Sifat sel anak

diploid (2n)

haploid (n)

Tempat terjadinya

sel somatis

sel gonad

Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.

Read more

Membangun Citra Pramuka

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

Z
aman sekarang informasi disebarluaskan melalui berbagai media seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan internet, dengan kecepatan yang mengagetkan. Era di mana Alvin Toffler dalam bukunya “The Third Wave” menyebutkan sebagai era informasi yang membawa dampak kepada globalisasi dunia.

Dalam era informasi, pihak yang menguasai media dapat berperan lebih banyak dalam publikasi dan komunikasi. Salah satu pilihan media adalah media internal yang diterbitkan oleh suatu lembaga non profit. Media internal akan menjalankan peranannya sebagai alat komunikasi dan publikasi. Penerbitan media internal merupakan suatu kebutuhan dalam era informadi dewasa ini.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah menerbitkan media resmi sejak 1 Agustus 1979 yang diberi nama Majalah Pramuka sebagai wujud Inisiatif Kreatif Untuk Mandiri. Menilik dari usianya Majalah Pramuka yang terbilang tua. Media tersebut dimaksudkan untuk saling bertukar informasi baik itu tentang kegiatan maupun sebagai bahan untuk latihan bagi peserta didik.

Dalam perkembangannya majalah tersebut sering terbit tidak tepat waktu. Seyogyanya majalah ini majalah bulanan, namun dalam kenyataannya penerbitan kerap 1 (satu) edisi untuk 2 (dua) bulan.

Tak jelas kendala apa yang dialami Majalah Pramuka. Namun lazimnya kendala yang sering dialami, terutama pada media penerbitan internal di antaranya adalah sulitnya rekruitmen pengelola media, minimnya pengetahuan jurnalistik dan manajemen pengelolaannya disamping tak mengarahnya isi dan kebijakan redaksional. Selain itu, format media, dan percetakan serta kurang pemahaman terhadap karakteristik pembaca (konsumen media).

Padahal inisiatif kreatif dari Majalah Pramuka akan ikut mengangkat Citra Pramuka. Hasil Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka tahun 2002 menganalisis trend perkembangan dan lingkungan strategik yaitu kecenderungan-kecenderungan yang berdampak kepada kaum muda seperti perkembangan pesat teknologi (internet, games, dan VCD), krisis multi-dimensi dan reformasi (kekerasan, hukum, wibawa pemerintah, perpecahan, konflik, narkoba, dan kebebasan). Hal-hal tersebut diindentifikasi menjadi kelemahan, kekurangan dan ancaman.

Rapat Kerja Nasional tahun 2001 melahirkan Kertas Kerja Kehumasan yang di dalamnya tertuang rencana aksi bidang kehumasan, khususnya dalam pelayanan dan penerangan informasi internal diantaranya pemanfaatan media massa baik cetak maupun elektronik di tingkat pusat maupun daerah dan peningkatan mutu serta penyebaran media di setiap jajaran Kwartir supaya mandiri.

Selain itu sesuai dengan semangat Otonomi Daerah dan hasil pengamatan para tokoh kepramukaan sedunia seperti Sekjen WOSM Dr. Jaques Moreillon serta tokoh-tokoh di Asia Pasific Region, sudah saatnya kehumasan dilaksanakan dengan prinsip “think globally, acr locally”. Artinya lebih memperbesar berita-berita lokal mengenai kepramukaan sehingga masyarakat merasa lebih mempunyai ‘emosi kedekatan” dengan berita itu.

Berkaitan dengan hat tersebut, prinsip marketing of scouting modern juga meminta agar organisasi Pramuka melaporkan kepada stakeholder-nya, yaitu masyarakat, berbagai aktivitas dan kemajuan organisasinya, sekaligus mengembangkan citra Pramuka menjadi lebih baik.

Alangkah baiknya setiap kegiatan kepramukaan selalu dilaporkan dan cara termudah melaporkannya adalah melalui media massa lokal, karena itu Kwartir Daerah, Cabang dan Ranting harus didorong agar mempunyai komisi kehumasan atau andalan yang bertugas dalam bidang kehumasan dan mampu menjalin hubungan baik dengan media massa lokal untuk memuat berita-berita kepramukaan daerah tersebut, ini berlaku bukan hanya untuk media massa ber-SIUPP, tetapi juga media massa lain yang dapat menjangkau masyarakat di daerah itu. Contohnya : berita rangkaian kegiatan peringatan HUT Pramuka ke-41 Tahun 2002 Tingkat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dimuat di Buletin Media Ummat terbitan Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Edisi 10/Tahun I/2002/19 – 24 Oktober 2002.

Dalam buletin tersebut, rangkaian kegiatan HUT Pramuka tersebut menjadi berita utama dan menghiasi sampul depan belakang media tersebut.
Disadari bila hal ini dapat dilakukan secara meluas di tiap daerah, maka paling tidak akan memperbanyak publikasi dan promosi mengenai kepramukaan. Sesuai dengan salah satu prinsip pers, pembaca akan lebih memilih membaca berita yang dekat dengan lingkungannya. Jadi sekali lagi intinya “think globally, act locally”, dan untuk itu Kwartir Derah, Cabang dan Ranting harus didorong untuk memuat lebih banyak aktifitas kegiatannya di media massa lokal.

Read more

Mengembalikan Eksistensi Pramuka

Written by ELCHOIR 0 komentar Posted in:

LORD Baden Powell merupakan pendiri scouting atau lebih dikenal dengan Kepramukaan. Nama lengkapnya adalah Sir Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powell yang dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia.

Dia terinspirasi ketika melihat Kota London menderita kehancuran ekonomi dan sosial yang berdampak pada kehidupan remaja atas aksi kekerasan, minuman keras dan tindak kejahatan.

Powell mengatakan, ini bukan kesalahan mereka, mereka hanya membutuhkan sesuatu yang dapat membuat mereka berguna. Scouting atau kepramukaanlah yang tepat untuk mengatasi hal itu. Apa yang dilakukan Lord Baden Powell ternyata berhasil dan mendapat perhatian luas oleh masyarakat Inggris.

Pengalaman keberhasilan Baden Powell ditulis dalam sebuah buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Dari buku yang ditulis tersebut, kepramukaan atau scouting memperoleh pengakuan masyarakat dunia khususnya para pendidik dan pakar ilmu pendidikan dan berdirilah organisasi kepanduan yang dikenal dengan Boy Scout Movement.

Selama dalam perjalanannya, Boy Scout Movement mengalami tantangan yang cukup berat terutama dalam Perang Dunia I tahun 1914-1918 dan Perang Dunia II tahun 1939- 1945. Berjuta manusia menjadi korban dan para pandu waktu itu memberikan pengabdiannya sebagai patriot bangsa dan sukarelawan kemanusiaan korban perang.

Di Indonesia, kepanduan yang pertama kali berdiri adalah Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang didirikan oleh Hindia Belanda. Kepanduan di Indonesia berjalan seiring dengan kebangkitan nasional. Salah satu tokoh pandu adalah KH Agus Salim yang mengganti istilah “Padvinder” dengan “Pandu”. Dalam mencapai kemerdekaan, para pandu terjun ke medan perang bahu-membahu dengan para pemuda merebut kemerdekaan. Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan tokoh yang pernah berkiprah di kepanduan.

Pada kurun waktu 1947-1960, banyak sekali organisasi kepanduan tumbuh seperti Pandu Rakyat, Hizbul Wathan, Serikat Islam Afdeling Pandu, Pandu Kristen, Pandu Katolik, Kepanduan Bangsa Indonesia, bahkan ada organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik hingga sampai terbentuknya Ikatan Pandu Indonesia.

Melihat kondisi ini, Presiden Soekarno dan dorongan tokoh-tokoh kepanduan, guna lebih mengefektifkan organisasi kepanduan sebagai satu komponen bangsa yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara. Oleh karenanya, beliau menyatakan pembubaran semua organisasi kepanduan dan meleburnya ke dalam satu organisasi yakni Gerakan Pramuka yang dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 238 tahun 1961.

Kiprah Gerakan Pramuka dari masa ke masa, bahkan sampai saat ini dalam mendidik dan membina kaum muda Indonesia masih sangat dirasakan. Dalam sambutannya beberapa waktu lalu, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas), Prof Dr dr H Azrul Azwar MPH menegaskan kembali bahwa organisasi Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan, organisasi yang melaksanakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.

Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak atau karakter dan pembentukan nilai-nilai. Inilah hal yang sangat penting dalam membentuk generasi muda. Jadi organisasi Gerakan Pramuka tidak bisa disamakan dengan organisasi-organisasi lainnya karena sangat jelas bahwa pendidikan dalam Gerakan Pramuka merupakan suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan sumber daya/potensi peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang sasarannya menjadikan generasi muda sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada agama, nilai dan norma masyarakat.

Gerakan Pramuka melalui Gugus Depan-nya membina anak-anak, remaja dan pemuda yang dibina oleh Pembina Pramuka dengan mengamalkan Tri Satya dan Dasa darma Pramuka. Kakwarnas kembali menegaskan bahwa Gerakan Pramuka bukan organisasi massa, bukan organisasi sosial politik dan bukan pula underbouw partai politik.

Dalam meningkatkan kualitasnya, Gerakan Pramuka akan melaksanakan inventarisasi dan standarisasi Pembina dan Pelatih Pembina Pramuka, standarisasi Gugus Depan. Itu penting dilakukan sebagai pertanggungjawaban moral Gerakan Pramuka dalam mendidik kaum muda dan meyakinkan orang tua dalam mempercayakan anak-anaknya memilih kepramukaan sebagai wadah dalam membentuk watak dan kepribadian anaknya.

Pada era gelobalisasi sekarang ini, apakah Gerakan Pramuka masih menjadi pilihan oleh generasi muda, oleh orang tua dalam mendidik watak dan kepribadian anak-anaknya? Apakah eksistensi Gerakan Pramuka di tengah-tengah masyarakat sudah dirasakan kurang keberadaannya dalam mendidik dan membina generasi muda?

Apakah sekolah dasar sampai sekolah menengah masih menjadikan kepramukaan sebagai salahsatu ekstra kurikuler di sekolahnya? Apakah pendidikan kepramukaan dan keberadaan Gugus Depan di perguruan tinggi masih hal yang aneh dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya dan tentunya ini harus dijawab oleh Gerakan Pramuka sendiri agar Gerakan Pramuka mampu menjadi solusi handal dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh generasi muda.

Tentunya banyak persoalan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka, di antaranya adalah banyaknya organisasi kwartir yang tidak aktif, banyaknya Gugus Depan yang tidak berfungsi, kurangnya pembina dan pelatih pembina yang berkualitas, materi yang kurang menarik, sarana yang kurang memadai serta hal-hal lainnya yang menghambat pembinaan Gerakan Pramuka.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka agar mampu meningkatkan eksistensi Gerakan Pramuka. Di antaranya adalah Revitalisasi Gerakan Pramuka yang dicanangkan oleh Presiden RI selaku Kamabinas, Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 Agustus 2006.

Adapun yang menjadi titik berat revitalisasi adalah Gerakan Pramuka harus mampu memperkokoh eksistensi yaitu dengan memperjelas aspek legal formal yakni supaya Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kepramukaan disahkan menjadi Undang-Undang Pendidikan Kepramukaan, memperkuat organisasi, manajemen dan sistem informasi Gerakan Pramuka, meningkatkan jumlah dan mutu anggota dewasa dan Gugus Depan, meningkatkan pelaksanaan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan non-formal baik dari materi pendidikan, metode pendidikan, peserta didik, sarana dan prasarana pendidikan, tersedianya sumber dana yang mantap, terbentuknya gugusdepan lengkap berbasis masyarakat, dan berfungsinya Gerakan Pramuka sebagai wadah pendidikan kepramukaan.

Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah upaya mengembalikan Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal untuk mendidik kader bangsa yang handal, yang memiliki semangat jiwa bela negara, patriot pembangunan dan perekat bangsa. Selain itu juga sebagai upaya penyempurnaan system pendidikan nasional yang keberhasilannya sangat tergantung dari keberhasilan pendidikan non-formal.

Kita tentunya berharap, dengan peringatan Hari Baden Powell ke-103, Gerakan Pramuka di Indonesia khususnya di Provinsi Riau dapat meningkatkan eksistennya dan dapat mengembalikan kejayaannya seperti yang pernah dilakukan oleh pendiri scouting, Lord Baden Powell, seperti yang pernah dilakukan oleh pendiri dan tokoh-tokoh Gerakan Pramuka yang telah menciptakan dan melahirkan generasi muda dan pemimpin-pemimpin yang berwatak dan memiliki nilai-nilai sesuai norma-norma yang ada.

Gerakan Pramuka harus mampu mengembalikan kejayaannya, harus mampu mengembalikan citranya di tengah masyarakat, harus mampu menjadi pilihan utama bagi generasi muda dalam menggembleng dirinya.

Salah satu kutipan pidato Presiden Soeharto selaku Ketua Mabinas Gerakan Pramuka, ‘’Jika dalam jiwa kaum muda sekarang tidak ditanamkan semangat kepatriotan, maka sulit lahir pemimpin-pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsa sendiri. Jika kaum muda sekarang kehilangan idealisme perjuangan, maka sulitlah bangsa Indonesia dapat mencapai kemajuan untuk mengejar ketertinggalannya dari bangsa-bangsa lain.”

Karena itu Gerakan Pramuka yang merupakan pendidikan tunas-tunas bangsa harus terus meningkatkan pembinaan semangat kepatriotan dan idealisme perjuangan itu. Semoga segala apa yang telah dirintis oleh Lord Baden Powell dapat kita teruskan dan jasa-jasanya akan terus dikenang oleh scouting seluruh dunia dan Gerakan Pramuka khususnya. Jayalah Pramukaku!

Read more