A. Latar Belakang Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari. Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi diantaranya pengajaran bioteknologi. Pemanfaatan dari bioteknologi dapat menghasilkan suatu produk pangan melalui mikroorganisme lain. Salah satu contoh bioteknologi adalah pembuatan tapai melalui ragi.
B. Tujuan
- Mempelajari cara pembuatan tapai dengan bantuan mikroorganisme dan membedakan hasil peragian pada berbagai bahan pembuatan tapai.
C. Rumusan Masalah
Mikroorganisme apa yang tersdapat pada ragi tapai?
Mengapa kantong plastic yang telah diisi campuran bahan dan ragi harus ditutup rapat?
Bahan Apakah yang paling enak d buat tapai? Mengapa?
D.Alat dan Bahan
Kompor
Alat untuk menanak
Baskom
Plastik atau daun
Kertas label
Air
Ragi tapai
eras, Ketan, Singkong, Ubi
Pisau
E. Metode Kerja
Cucilah Beras, Ketan sampai bersih, kemudian tiriskan ! Kupaslah Ubi, Singkong, cuci sampai bersih.
Kukus bahan tersebut hingga masak.
Setelah masak, taruh dalam baskom dan tungu hingga dingin.
Haluskan ragi ½ butir untuk 1 kg bahan, kemudian taburkan secara merata.
Masukkan bahan yang sudah diragi dalam plastic atau daun, kemudian tutup rapat.
Simpan dalam keadaan tertutup selama 2 hari.
Setelah 2 hari, mintalah setiap anggota kelompok untuk mencicipi, kemudian suruh memberi nilai berdasarkan perasaan mereka
Pengertian Tapai Tapai merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya ada dua tipe tapai, tapai ketan dan tapai singkong. Tapai memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak dan berair. Tapai sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehinnga harus segera dikonsumsi. Namun demikian jika disimpan dalam tempat yang dingin maka akan dapat bertahan selama dua minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yang asam beralkohol, yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi.
Ragi Tapai Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk bulat pipih dengan diameter cm dan ketebalan 0,5 cm. Tidak diperlukan peralatan khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi rahasia di setiap pengusaha ragi. Ragi dipanen setelah 2-5 hari, tergantung dari suhu dan kelembaban. Produk akhir akan berbentuk pipih kering dan dapat disimpan dalam waktu lama. Tidak ada faktor lingkungan yang dikendalikan. Mikroorganisme yang diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi yang dibuat pada musim hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama. Keunggulan tapai Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya. Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia.. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
Kelemahan tapai Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis. Proses pembuatan Tapei Setelah melakukan penelitian selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologi khususnya yang kami teliti yaitu pembuatan tapei mengunakan ragi,kami dapat membahas tentang proses pembuatan tape singkong. Proses pembuatan tape singkong sebagai berikut: Penyiapan Bahan Baku Seleksi singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur optimumnya adalah 10 bulan jika lebih dari 12 bulan akan banyak seratnya. Singkong yang digunakan untuk pembuatan tape harus singkong yang baru dipanen karena singkong yang telah disimpan memberikan kualitas yang tidak diharapkan. Pemasakan dan Pendinginan Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yang lebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang setengah matang akan menghasilkan tekstur tapei yang lebih keras. Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses. Pemasakan yang kurang akan merusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan. Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan menyebabkan kontaminasi. Pengukusan singkong ilakukan dalam waktu 0,5 jam untuk melunakkan singkong dan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.
Peragian Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau 10 gram per kilogram singkong yang digunakan.
Fermentasi dan Penyimpanan Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang bersih, dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan mencegah tejadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih rendah dari 25˚C akan menghasilkan produk dengan kadar alcohol yang tinggi pada fermentasi 144 jam. Tapai dapat bertahan 2 – 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastic dan disimpan dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.
LOGO Pembinaan Dewan Saka Cabang SAKA WANABAKTI KWARTIR DAERAH JAWA TIMUR
kemarin tanggal 10-11 April 2010, merupakan hari DiMaggio kami para anggota dewan saka, satuan karya wanabakti jawa timur bertemu dan berjumpa serta sapa-menyapa antar anggota dewan saka cabang sejawa timur dalam kegiatan "Pembinaan Dewan Saka Cabang Saka Wanabakti Kwartir Daerah Jawa Timur", yang dilaksanakan dikawasan wisata gunung baung, pasuruan, jawatimur. dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dewan saka cabang dari setiap saka wanabakti sejawa timur dan serta dihadiri oleh ketua saka wanabakti kwarda jatim yaitu kak Ir. Dody. tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut tak lain dan tak bukan adalah sebagai sarana curhat atapun open forum serta evaluasi dan membahas masalah-masalah atau gejala-gejala dan hambatan-hambatan yang sedang dialami serta pernah dilalui para anggota dewan saka cabang.
Aku adalah cowok yang dilahiran oleh ibuku dib KAB. PONOROGO tepatnya didesa JORESAN.aku memiliki hobby di KEPRMUKAAN.Pengalaman saya di kepramukaan dianpinru,sebagai ka Dewan Galang,Ka Dewan Ambalan,KMD di pon-pes Al-islam joresan Sebagai anggota SAKA WANABHAKTI Kwarcab Ponorogo angkatan 25pada tahun 2008.diriku juga perna mengikuti PERGAMA (Perkemahan Regu Penggalang Ma'arif)di Probolinggo
untuk menghijaukan bumi kiyta mari kita lakukan penghijauan.kita makan dari ap yang ditanam orang sebelum kita ,mari kita tanam yang bermanfaat bagi orang sesudah kita okeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee! Kawan aku adalagh manusia yang dilahirkan didesa joresan Mlarak Ponorogo.diriku hidup di desa joresan dan sekolah pun didesa joresan samnpai lulus SLTP dan sekarang masih mengejar untuk SLTA do'akan yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.............................. semoga bisa selesai tepat waktunya dan lulus dengan nilai baik.amieeeeeeeeeeeN
dengan warna dasar coklat kombinasi kuning hitam putih,kuning daan juga orange saangat terlihat elok. AMANGUN BUDI AMRIH SUKO SAGUNG DUMADI kursus mahir tingkat dasar yang diadakan di Pondok Pesantren "AL-ISLAM" sangat asyik
Tempat wisata AIR TERJUN PLETUK telah menjadi saksi bisu dilantiknmya kami sebagai anggota saka WANABAKTIANGKARTAN 25.KECERRIAAN YANG SANGAT DAN MENDALAM PADA JIWA KAMI kami curahkan dengan foto bersama ASYIKKKKKKKKKKKKKKKKKKK
HARI INI KAMI SELESAI PELANTIKLAN .maka dari itu kami telah syah men bjadi anggota SAKA WANABAKTI angkatan 25. walau deengan jumlah 20 kami tetap semangat itulah kami KAWAN............
Pemuda nan pemudi Ra peduli umur berapa Anak usia 7 tahun Mendapat kebolehan, Usia 70 tahunpun Kakek-kakek dan nenek nenek Akan ikut serta juga didalamnya
0 komentar:
Posting Komentar